JAKARTA - Dalang bentrokan antarkelompok di Hotel Planet Holiday, Batam, Tony Fernando akhirnya menyerahkan diri ke Polda Kepri, Senin (25/6) pukul 17.00 Wib kemarin. Toni diduga menjadi pimpinan salah satu kelompok yang terlibat dalam bentrokan berdarah dengan kelompok lain pada Senin 18 Juni lalu.
"Jadi total tersangka yang terkait dengan kerusuhan itu menjadi 12 orang ditambah dengan yang menyerahkan diri saat ini, "kata Kepala Bagian Penerangan Umum, Komisaris Besar Boy Rafli Amar di Jakarta, Selasa (25/6).
Kericuhan di Batam berawal ketika dua kubu yang berbeda terlibat dalam sengketa lahan seluas 4300 meter persegi milik PT Hyundai Metal Indonesia (PT HMI) di kawasan Batuampar. Lahan itu disengketakan oleh kubu Toni Fernando (Manager Operasional dan Pemasaran PT HMI) dengan kubu PT Lord Way Accommodation Engineering (PT LWAE) yang didukung Basri.
Pada 14 Juni lalu sengketa lahan seluas 4.300 meter persegi antara PT LWAE dengan PT HMI diputus di Pengadilan Negeri (PN) Kota Batam. Dalam putusannya, PN Batam memenangkan sebagian gugatan PT LAE.
Namun pihak PT HMI langsung menyatakan banding atas putusan tersebut, mengingat banyak fakta persidangan yang diabaikan pengadilan. Sementara lahan yang disengketakan, diduduki oleh salah satu kelompok. Akhirnya terjadilah bentrokan yang menimbulkan korban jiwa.(nat/jpnn).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar