Pages

7.11.2012

K-Pop Melanda Malaysia

korea1
Budaya pop Korea sedang melanda Asia dan popularitasnya di Malaysia mampu menembus perbedaan etnik dan bahasa.
Wartawan BBC di Kuala Lumpur Jennifer Pak melaporkan kelompok-kelompok etnik di Malaysia - Melayu, Cina dan India -cenderung mempunyai selera musik dan televisi dan banyak di antara mereka biasanya lebih suka menikmati hiburan yang disampaikan dalam bahasa mereka masing-masing.
"Tetapi lagu-lagu populer Korea, film dan sinetron, secara bersama-sama disebut K-Pop, tampak melampaui batas itu," jelas Jennifer Pak.
Musik Korea sekarang sering diputar di stasiun-stasiun radio Malaysia, di samping juga lagu-lagu populer dalam bahasa Melayu dan Inggris. Bedanya, bahasa Korea merupakan bahasa asing di negara bekas jajahan Inggris itu.
"K-Pop mampu melewati batas bahasa dan menghubungkan kelompok-kelompok etnik berbeda-beda dengan baik," kata Lim Teck Kheng, Direktur Pemasaran Universal Music untuk Malaysia dan Singapura.

'Mudah diingat'

Kepopuleran budaya pop Korea tampak jelas dalam acara penggemar K-Pop di luar Kuala Lumpur baru-baru ini.
Banyak perempuan dari etnik Melayu yang mengenakan jilbab bersorak sorai bersama-sama warga etnik Cina dan India yang memeluk agama Kristen atau Hindu.
Walaupun tidak ada artis dari Korea pada acara itu, para penggemar dihibur oleh artis-artis setempat yang meniru gaya artis Korea untuk membawakan lagu-lagu Korea.
"Saya suka K-Pop karena lagunya sangat mudah diingat dan sangat segar dan saya suka dengan kostumnya," kata Laura Yap.
Adapun temannya dari etnik Melayu setuju dengan pendapat itu dan menambahkan dia sekarang hanya mendengarkan lagu-lagu Korea.
Wartawan BBC di Kuala Lumpur Jennifer Pak menjelaskan adalah hal yang tidak biasa masyarakat dari berbagai kelompok etnik sama-sama menyukai artis-artis yang sama.
Malaysia adalah negara yang terdiri dari beragam etnik tetapi pihak berwenang khawatir bahwa generasi Melayu, Cina dan India semakin hidup terpisah satu sama lainnya.
Etnik-etnik tersebut mempunyai sekolah tersendiri, tinggal di lingkungan komunitasnya sendiri dan mempunyai saluran hiburan di radio dan televisi dalam bahasa mereka masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar